Menulis Tak Sesulit yang Kita Bayangkan - Menulis merupakan aktivitas yang tak memerlukan tenaga ekstra, bercucuran keringat, dan nafas terengah-engah dan lain-lain yang harus mengeluarkan tenaga penuh dan harus Powerful.
Bukan, bukan itu, Akan tetapi menulis adalah pekerjaan sangat mudah. Cukup siapkan seperangkat alat untuk menulis, lalu menulislah. Setiap kita punya seperangkat alat tulis, dan Saya yakin itu.
Sekarang tinggal kamunya. Karena kita semua tahu bahwa segala sesuatu itu bisa dikerjakan Apabila ada KEMAUAN..
Nah, sekarang yang jadi pertanyaan adalah Sudah adakah kemauan untuk menulis di dalam hati?
Jangan-jangan malah belum "MAU"? hehehehe
Oke, saya yakin yang membaca artikel ini sudah punya kemauan yang dilihat dan mantap.
Sekarang kita lanjut ke fase berikutnya, yaitu memilih jenis tulisan yang sesuai dengan selera dan hati masing-masing.
Pilihan Terserah anda, Apakah Anda memilih yang fiksi atau non-fiksi. Terserah, yang penting sesuai dengan selera dan kehendak hati. Setelah itu, lakukanlah (go.... Just do it).
Fase berikutnya adalah semangat dan komitmen.
Kalau kita berada di sebuah perkumpulan lalu kita bertanya, maukah anda sekalian jadi penulis, karna menulis itu mudah.
Saya yakin 70% akan berkata mau.
Itu artinya banyak sekali orang yang menginginkan dirinya bisa menulis.
Tapi apakah Setelah itu mereka menulis?
Saya yakin sekitar 10% saja orang yang menulis dan itupun tidak bertahan lama, tinggal 3-5% saja yang masih tetap menulis.
Itu artinya mereka tidak bersemangat di dalam menulis, mereka hanya punya keinginan, tapi tidak ada KEMAUAN.
Mereka tidak bersemangat untuk bisa dan jadi penulis. Hanya 10% saja yang tetap bersemangat.
Dari 10% orang yang bersemangat dan punya kemauan itu, tidak semua orang bisa mempertahankan kemauannya.
Bisa jadi kemauan mereka tinggi tapi sayang kemauan yang tinggi tersebut tidak dibarengi dengan komitmen yang tinggi. Mereka hanya punya kemauan, semangat, tapi tidak memiliki komitmen yang kuat.
Banyak hal yang membuat orang tidak memiliki komitmen yang kuat, salah satunya adalah penyakit "malas" dan penyakit pikiran lainnya.
Kenapa mereka dihinggapi penyakit malas?
Untuk yang ini jangan tanyakan pada saya, tapi silahkan renungkan sendiri. Karena Obatnya ada pada diri masing-masing.
Jadi urut-urutannya adalah kemauan, memilih jenis tulisan, selanjutnya bersemangat yang disertai dengan komitmen.
Biasanya, sesuatu yang dipilih sendiri lebih nikmat rasanya dan lebih semangat digeluti.
Lalu, Apa komitmen itu?
Komitmen adalah keteguhan hati untuk selalu terus-menerus atau konsisten. Jadi dalam hal ini komitmen menulis adalah keteguhan hati untuk selalu menulis walau apapun yang sedang terjadi.
Namanya penulis berarti dia selalu berkomitmen untuk selalu menulis. Para penulis yang berkomitmen itu selalu menulis, baik di sosial media, catatan buku, koran, redaksi, cerpen, puisi dan lain sebagainya. Setiap hari mereke selalu menulis. Itu namanya komitmen.
Sekarang tinggal kita, Sudahkah kita berkomitmen menulis?
Fase berikutnya adalah semangat dan komitmen.
Kalau kita berada di sebuah perkumpulan lalu kita bertanya, maukah anda sekalian jadi penulis, karna menulis itu mudah.
Saya yakin 70% akan berkata mau.
Itu artinya banyak sekali orang yang menginginkan dirinya bisa menulis.
Tapi apakah Setelah itu mereka menulis?
Saya yakin sekitar 10% saja orang yang menulis dan itupun tidak bertahan lama, tinggal 3-5% saja yang masih tetap menulis.
Itu artinya mereka tidak bersemangat di dalam menulis, mereka hanya punya keinginan, tapi tidak ada KEMAUAN.
Mereka tidak bersemangat untuk bisa dan jadi penulis. Hanya 10% saja yang tetap bersemangat.
Dari 10% orang yang bersemangat dan punya kemauan itu, tidak semua orang bisa mempertahankan kemauannya.
Bisa jadi kemauan mereka tinggi tapi sayang kemauan yang tinggi tersebut tidak dibarengi dengan komitmen yang tinggi. Mereka hanya punya kemauan, semangat, tapi tidak memiliki komitmen yang kuat.
Banyak hal yang membuat orang tidak memiliki komitmen yang kuat, salah satunya adalah penyakit "malas" dan penyakit pikiran lainnya.
Kenapa mereka dihinggapi penyakit malas?
Untuk yang ini jangan tanyakan pada saya, tapi silahkan renungkan sendiri. Karena Obatnya ada pada diri masing-masing.
Jadi urut-urutannya adalah kemauan, memilih jenis tulisan, selanjutnya bersemangat yang disertai dengan komitmen.
Biasanya, sesuatu yang dipilih sendiri lebih nikmat rasanya dan lebih semangat digeluti.
Lalu, Apa komitmen itu?
Komitmen adalah keteguhan hati untuk selalu terus-menerus atau konsisten. Jadi dalam hal ini komitmen menulis adalah keteguhan hati untuk selalu menulis walau apapun yang sedang terjadi.
Namanya penulis berarti dia selalu berkomitmen untuk selalu menulis. Para penulis yang berkomitmen itu selalu menulis, baik di sosial media, catatan buku, koran, redaksi, cerpen, puisi dan lain sebagainya. Setiap hari mereke selalu menulis. Itu namanya komitmen.
Sekarang tinggal kita, Sudahkah kita berkomitmen menulis?